Rangkuman Materi pertemuan III


1.       NATIVE  
     Perbedaannya,native apps terinstal di phone, dan mengakses hardware seperti (speaker, accelometer, camera, dan lain lain), dan di tulis dengan menggunakan bahasa java, c# dan sejenisnya. Dan tentunya tersedia di Market place untuk masing – masing platform.

Kelebihannya  :
ü  User yang sudah terdaftar hanya butuh klik saja.
ü  Bisa mengakses fitur canggih yang ada di hardware dari device.
ü   Performanya yang cepat, dan sangat baik karena di tulis secara native untuk platform       spesifik.
ü  Hanya memiliki 1 domain.
ü  Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik.
ü  Memiliki user experience yang baik.
ü  Sisi visual yang menarik.
ü  Terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-           masing.
ü  Memiliki akses penuh ke perangkat mobile(full paraphernalia of device-specific              features)  termasuk    kamera, gesture, dan pemberitahuan.ü  Dapat terus bekerja walaupun ketika offline.


Kekurangannya  :

ü  Tidak bisa di download pada IOS lain,
ü  Pengembangan yang tidak mudah karena mengunakan lingkungan, bahasa API (application programming interface spesifik,
ü  Aplikasi hanya bekerja pada platform yang sudah di spefikasikan diawal pengembangan,
ü  Biaya pengembangan dan maintenance yang lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya tersebut   akan otomatis bertambah bila pengembangan dilakukan secara multiplatform,
ü  Update yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut,
ü  Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi
ü  Harus berbayar untuk menjadi Mobile Developer
ü  Aplikasi kita hanya berjalan di Phone yang kita targetkan.
ü  Harus mendevelop menggunakan bahasa pemograman java, c# atau lainnya.
ü  Siklus development yang lambat -> (develop, compile, deploy, repeat).

2.  MOBILE WEB
Mobile website secara prinsip adalah sama dengan website secara umum, yang dibuat dengan HTML, CSS, javascript, PHP. Namun perbedaannya adalah mobile website dibuat agar optimal untuk ukuran layar mobile device seperti smartphone atau tablet. Bila kita mengakses web yang memang dibuat untuk layar desktop komputer/laptop menggunakan mobile device maka akan ada scroll horizontal dan zoom yang tentu mengganggu kenyamanan pengguna (bad user experience). Adanya mobile website tentu tidak akan ada lagi masalah scrolll horizontal dan zoom dimaksud.

Kelebihannya :
Ø  Lebih mudah dibuat.
Ø  Dapat berjalan baik di semua browser modern pada plastform mobile.
Ø  Tahap pengembangan yang mudah karena menggunakan teknologi web yang sudah ada.
Ø  Dengan prinsip “develop once run everywhere” berarti relatif hemat biaya pengembangan dibandingkan native app yang multiplatform.
Ø   Pengguna tidak perlu harus mencari dulu di application store untuk mengakses mobile web   tersebut.
Ø  Tidak harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten.
Ø  Biaya Pengembangan lebih terjangkau.
Ø  Dapat beroperasi pada lintas platform dalam sekali pengembangan.
Ø  Multiplatform:  sekali dibuat dapat langsung dijalankan di Android, iPhone, BlackBerry, WindowsPhone yang memiliki browser.
Ø  Lebih murah dan mudah dikembangkan. Teknologi yang digunakan lebih standard sehingga SDM lebih banyak tersedia (misalnya PHP+MySQL).
Ø  User interface dapat dibuat konsisten untuk multiplatform.
Ø  Tidak bergantung pada Google Play atau app store. Tidak perlu menunggu disetujui sebelum app dapat digunakan pengguna. Setiap revisi langsung dapat diakses pengguna.
Ø  JIka ada transaksi, dapat memanfaatkan berbagai media (seperti paypal) atau ditangangani sendiri. Tidak akan mendapatkan potongan 30% seperti jika melewati Google Play.

 Kekurangannya  :
Ø  Lebih lambat.
Ø  Membutuhkan koneksi internet. Walaupun sudah ada mekanisme offline di browser, tetapi webapp umumnya mempunyai ketergantungan tinggi pada koneksi internet.
Ø  Tidak dapat memanfaatkan secara maksimal fitur-fitur smartphone (misal share antar app).
Ø  Tidak dapat memanfaatkan (atau kalaupun bisa sulit)  sensor yang dimiliki smartphone/tablet seperti kamera, accelerometer, gyroscope dan lain-lain.
Ø  Tidak dapat memanfaatkan in-app billing. Dengan Google Play, pengguna dapat melakukan pembelian membeli dengan sangat mudah.
Ø  User interface lebih sulit dipahami. Setiap platform (Android, iOS, WindowsPhone) punya karakter user interface tersendiri.
Ø  Harus mempunyai 2 buah domain.
Ø  Akan sibuk dalam memperbaikinya.
Ø  Hanya di buat satu ukuran layar/ smartphone tertentu.
Ø  Tidak bisa di install langsung harus melalui browser.
Ø  Kemampuan aplikasi sangat terbatas yakni tidak dapat mengakses fitur-fitur perangkat keras   smartphone.
Ø  Performa kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada.
Ø  Hanya tersedia secara online, tidak tersedia saat offline.
Ø  Performa yang relatif lambat dibandingkan native app. Belum supportnya secara penuh semua browser pada fitur-fitur HTML5 menjadikan mobile web tidak konsisten dalam tampilan di browser    yang berbeda.
Ø  Belum mampunya mobile web mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan.   Sebaliknya native app dibuat untuk mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device.



3.HYBRID
Aplikasi ini sebagian terdiri dari Native Apps dan Web Apps (karena itu, banyak sebagian orang salah menyebutnya “Web Apps”). Seperti Native Apps, Aplikasi ini juga tersedia diApp Store dan menggunakan fitur yang tersedia pada setiap perangkat seperti yang dilakukan Native Apps. Seperti Web Apps, aplikasi ini menggunakan kode HTML yang berjalan pada browser yang ditanamkan pada perangkat.
 
Kelebihannya  :v  Proses loading dan kinerja lebih cepat.
v  Tahap pengembangan yang relative mudah karena memanfaatkan standar teknologi          web.
v  Bisa di install di IOS lain.
v  Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara online maupun offline.
v  Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan        hampir secepat aplikasi Web.
v  Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat      keras seperti accelerometer, kamera, kalender dan lainnya.
v  Biaya Pengembangan lebih terjangkau.
v  Proses pengembangan lebih mudah.v  Sebuah aplikasi Hybrid secara teknis adalah aplikasi Web HTML5 dalam                         "pembungkus (wrapper)" Native, atau sering dikenal sebagai aplikasi Native yang               sederhana. Hal ini memungkinkan aplikasi Hybrid untuk bisa dijalankan dengan               lebih cepat, dengan masih memiliki kemampuan untuk dijalankan secara offline.

Kekurangannya  :
v  Meskipun banyak manfaatnya, aplikasi Hybrid masih dianggap berkompromi ketika        terkait dengan pengalaman pengguna sehingga pengembang masih berharap banyak        pada aplikasi Native.v  Aplikasi Hybrid biasanya dianggap sebagai kompromi dalam hal pengalaman                    pengguna. Dibutuhkan banyak kerja ekstra pada bagian dari pengembang HTML5            dalam mencoba untuk menghasilkan platform yang konsisten terhadap perilaku                antarmuka pengguna, yang biasanya tidak jauh berbeda dari UI Native," kata Marko        Lehtimaki.v  Kesenjangan antara Hybrid dan Native harus menutup dengan cepat dalam beberapa       bulan mendatang, mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk aplikasi Hybrid           generasi berikutnya karena lebih hemat biaya, kemampuan distribusi secara cross-           platform, dan kolam besar berisi pengembang web yang berkualitas  -  Sebuah                 kerumitan bagi pengguna.
v  Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko                aplikasi.
v  Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile web          berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform.
v  Belum bisa menandingi aplikasi native. 




EmoticonEmoticon